Jangan salah jika perbuatan tersebut akan langsung disegerakan balasannya di dunia. Balasan yang akan mereka terima yaitu musim paceklik yang berkepanjangan, ketidakbahagiaan hidup dan juga didzalimi oleh penguasa. Berlaku curang dalam berniaga disebabkan keinginan mereka untuk memprioritaskan dunia dibanding dengan kehidupan akhirat yang abadi.
Al Munaafiquun : 10-11) Akibatnya ia pun menyesal, karena terlena oleh dunia dan tidak sempat beramal. Sungguh sangat sedikit sekali orang yang memiliki pandangan “ Dunia adalah ladang tempat beramal ” sebagai persiapan menuju negeri yang kekal, yaitu akhirat. Padahal inilah pandangan yang benar terhadap dunia yang seharusnya dimiliki oleh
See Full PDFDownload PDF. PERAN AGAMA SEBAGAI ALAT UTAMA UNTUK MERAIH KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Islam Dosen Pengampu : Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : Widi Rohayati (18321947) Ria Anggelia Putri (18321954) Zulva Amaliya (18321964) Pendidikan Matematika – SMT 1 PROGRAM SARJANA
Maksiat mempunyai kesannya sepertimana taat juga mempunyai kesannya. Ketaatan menjadi suatu yang manis bagi seorang mu’min, manakala maksiat adalah suatu kelazatan bagi si penderhaka kepada Allah Subhanahuwata’ala. Sesungguhnya maksiat dan pengaruhnya sangat membahayakan insan di dunia dan akhirat. Mu’min sentiasa berhati-hati dalam
Bayangan kenikmatan dunia dan akhirat pasti ada di setiap hati hamba. Persis seperti dua sisi timbangan, apabila salah satu dari keduanya lebih berat maka sisi yang lainnya akan terangkat. Demikianlah seorang hamba yang telah tertipu dengan dunianya, dia akan sibuk terhadap urusan dunia dan mengabaikan akhiratnya. Padahal kenikmatan dunia dibandingkan kenikmatan akherat hanyalah sedikit saja
7 likes, 0 comments - ldmibnukhaldun on October 6, 2023: " 퐎퐃퐎퐃 One Day One Dalil #Edisi 34 _ [헞헲혀헲헻헮헻헴헮 "
yv5P. luy8we74ib.pages.dev/297luy8we74ib.pages.dev/239luy8we74ib.pages.dev/262luy8we74ib.pages.dev/246luy8we74ib.pages.dev/7luy8we74ib.pages.dev/25luy8we74ib.pages.dev/546luy8we74ib.pages.dev/321
kenikmatan dunia dibanding akhirat